Membuat tabel dengan kode HTML


Oke, postingan kali ini saya akan membahas tentang Hyper Text Markup Language atau yang lebih dikenal dengan HTML. Dokumen HTML disimpan dalam format teks reguler (biasanya ditulis dalam NotePad) dan mengandung tag-tag yang memerintahkan web browser untuk mengeksekusi perintah-perintah yang dispesifikasikan. Secara sederhana HTML terdiri dari dua bagian yaitu Header dan Body. Struktur HTML diapit oleh tag awal <HTML> dan tag akhir </HTML>. Tag </…> adalah tag untuk mengakhiri perintah. Standar penulisannya adalah:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Judul halaman</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Isi dokumen
</BODY>
</HTML>
Nah, sekarang kita akan belajar membuat sebuah tabel pada laman web menggunakan bahasa (tag) html. Adapun tag-tag khusus yang digunakan dalam pembuatan tabel adalah:

1. <table>. Dalam tag ini juga dapat disisipkan perintah border=… (titik-titik diisi angka 1 atau lebih, untuk ketebalan garis tabel) dan bgcolor=… (diisi nama warna dalam bahasa inggris, misalnya red, yellow, atau green untuk memberi warna dasar pada tabel).
Contoh: <table border=1 bgcolor=green>


2. <tr>. Merupakan tag perintah untuk membuat baris dalam tabel. Ditulis diantara tag <table> dan </table> Jika ingin membuat baris baru, maka perintah ini harus diakhiri dengan </tr>.  

3. <td>. Adalah tag untuk membuat kolom baru. Tag ini ditulis diantara tag <tr> dan </tr>. Sama seperti tag <tr>, jika ingin membuat kolom baru, maka tag ini harus diakhiri terlebih dahulu dengan </td>. Dalam tag ini bisa juga disisipi perintah colspan, yaitu perintah untuk menggabungkan dua atau lebih kolom menjadi satu. Dan rowspan, untuk menggabungkan beberapa baris dalam satu kolom.
Contoh: <tr><td>Syahrul</td><td rowspan=2>Lulus</td></tr>
       <tr><td>Risma</td><tr>



4. <font>. Tag untuk mengatur gaya tulisan yang ingin digunakan untuk tabel maupun laman web yang akan dibuat. Diletakkan diantara tag <body> atau <td>. Dalam tag ini bisa juga disisipi perintah size=… (diisi dengan angka, untuk mengatur ukuran huruf). face=”….” (diisi dengan nama font yang ingin digunakan), serta colour=”…” (diisi dengan nama warna yang ingin digunakan). Dan diakhiri dengan </font>.
Contoh: <font size=5 face="Arial" color="red">Nilai Ulangan Harian Kelas X-2</font> 5. <center>, <left>, <right>. Digunakan untuk merapikan tulisan dalam tabel.  Contoh: <td><font size=3 face="Arial"><center>LULUS</center></td>  

Terakhir, jangan lupa menyimpan hasilnya dengan format html dengan tipe All Files, agar file yang dibuat tadi dapat dibuka di browser anda.

Berikut ini adalah contoh tabel yang saya buat.
 

Operasi Aritmetika pada Biner


Dasar operasi aritmatik adalah PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN, sedangkan operasi selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah operasi PERKALIAN dan operasi PEMBAGIAN.

1. Penjumlahan Biner
Penjumlahan Biner serupa dengan penjumlahan pada bilangan desimal. Dua bilangan yang akan dijumlahkan disusun secara vertikal dan digit-digit yang mempunyai signifikasi sama ditempatkan pada kolom yang sama. Digit-digit ini kemudian dijumlahkan dan jika dijumlahkan lebih besar dari bilangan basisnya (10 untuk desimal dan  2 untuk biner), maka ada bilangan yang disimpan. Bilangan yang disimpan ini kemudian dijumlahkan dengan digit disebelah kirinya, dan seterusnya. Dalam penjumlahan biner, pinyimpanan aka terjadi jika jumlah dari duadigit yang dijumlahkan adalah 2.
Operasi ilmu hitung dengan bilangan biner juga mengikuti aturan yang berlaku untuk bilangan desimal, bahkan lebih sederhana karena angka-angkanya yang terlibat hanyalah 0 dan 1. Untuk mendapatkan aturan penambahan dalam bilangan biner perlu dibahas empat kasus sederhana berikut:
1. Bila nol ditambah dengan nol, Hasilnya adalah nol. Perwakilan biner dalam hal ini adalah 0+0= 0.
2. Bila nol ditambah dengan 1 maka hasilnya adalah  1. Dengan bilangan biner dapat dituliskan sebagai 0 +1=1.
3. Bila 1 ditambah dengan nol, hasilnya 1. Setara biner untuk ini adalah 1+0=1.
4. Bila 1 ditambah dengan 1, Hasilnya adalah 2. Dengan menggunakan bilangan biner, hal itu diwakili oleh 1+1=10.
Jadi keempat kasus di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 10 (0 dengan simpanan 1)
untuk menjumlahkan bilangan yang lebih besar, simpanan untuk kolom dengan urutan yang lebih tinggi dilakukan seperti hanya dengan bilangan desimal biasa.
Contoh:
Jumlahkanlah bilangan biner 101 dengan 110.

101+110=1011
Kolom pertama : 1 + 0 = 1
Kolom kedua : 0 + 1 = 1
Kolom ketiga : 1 + 1 = 10 (0 dengan simpanan 1)

2. Pengurangan Biner
Pada bagian ini hanya akan ditinjau pengurangan bilangan biner yang memberikan hasil positif. Dalamhal ini, metode yang digunakan adalah sama dengan metode yang digunakan untuk pengurangan pada bilangan desimal.  Dalam pengurangan bilangan biner jika perlu dipinjam 1 dari kolom disebelah kirinya, yaitu kolom yang mempunyai derajat lebih tinggi.
Untuk mengurangkan bilangan biner, ditinjau terlebih dahulu empat kasus berikut:
0 – 0 = 0
1 – 0 = 1
1 – 1 = 0
10 – 1 = 1
Hasil terakhir itu mewakili 2 – 1 = 1. Dalam operasi pengurangan tersebut, seperti halnya dengan pengurangan bilangan desimal, dilakukan kolom demi kolom. Bila  perlu dilakukan Peminjaman dari kolom dengan urutan yang  lebih tinggi.
Contoh
Hitunglah 110 dikurangi dengan 101.
110-101=001
Kolom pertama : 10 – 1 = 1 (setelah meminjam)
Kolom kedua : 0 – 0 = 0 (setelah dipinjamkan)
Kolom ketiga : 1 – 1 = 0
3. Perkalian Biner
Perkalian pada bilangan biner mempunyai aturan sebagai berikut :
0 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 0 = 0
1 x 1 = 1
Perkalian bilangan biner dapat dilakukan seperti pada perkalian bilangan desimal. Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambahkan bilangan yang dikalikan ke bilangan itu sendiri sebanyak bilangan pengali. Contoh di atas, hasilnya akan sama dengan jika kita menambahkan 1112  ke bilangan itu sendiri sebanyak 1101 atau 13 kali.

4. Pembagian Biner
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh pembagian sistem bilangan desimal. Sebagai contoh, untuk membagi 110011 (disebut bilangan yang dibagi) dengan 1001 (disebut pembagi), langkah-langkah berikut yang perlu dilakukan.
Hasil 1 0 1
----------------
1 0 0 1 / 1 1 0 0 1 1
/ 1 0 0 1
------------------
0 0 1 1 1 1
1 0 0 1
------------
sisa 1 1 0
Sehingga hasilnya adalah 1012, dan sisa pembagian adalah 1102.
Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara menjumlahkan secara berulang kali dengan bilangan pembagi dengan bilangan itu sendiri sampai jumlahnya sama dengan bilangan yang dibagi atau setelah sisa pembagian yang diperoleh lebih kecil dari bilangan pembagi.

5. Increment dan Decrement
Increment (bertambah) dan Decrement (berkurang) adalah dua pengertian yang sering sekali digunakan dalam teknik miroprosessor. Dalam matematik pengertian increment adalah Bertambah Satu dan decrement artinya Berkurang Satu.

Increment Sistem Bilangan
Seperti penjelasan diatas bahwa increment artinya bilangan sebelumnya ditambah dengan 1.
Contoh :





Decrement Sistem Bilangan
Decrement diperoleh dengan cara mengurangi bilangan sebelumnya dengan 1.
Contoh :


               http://henryranu.wordpress.com/

 
Blogger Templates